Dinsos Makassar Buat 3 Posko Penanganan Guna Antisipasi Anjal dan Gepeng

73

Makassar | JurnalCelebes0lpĺSemakin Maraknya Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) serta Anak Jalanan (Anjal) di sejumlah titik di kota makassar, seperti di Persimpangan Flyover, jalan Boulevard, dan Hertasning membuat keresahan bagi pengguna jalan setiap hari di Makassar. Untuk itu, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar bergerak cepat dengan membuat posko guna mengantisipasi anjal dan gepeng tersebut.

Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Mukhtar Tahir saat di temui di lokasi titik posko mengatakan posko yang dibentuk ini guna mengantisipasi dan mengawasi maraknya anjal dan gepeng yang kerap meresahkan masyarakat. Olehnya itu, saat ini pihaknya sudah mengerahkan tim untuk lebih massif dalam mengatasi anjal dan gepeng.

“selama ini kita rutin patroli dan untuk memaksimalkan lagi, akan ada tiga posko penanganan yang akan mengawasi dan memantau Anjal dan Gepeng, kita buat itu untuk antisipasi, kita akan bekerja semaksimal mungkin,” jelas Utta sapaan akrab Kadis Sosial Kota Makassar ini. Sabtu, 11/08/2018.

Dinsos sejak awal memassifkan timnya untuk memantau dan mengawasi serta meminimalisir anjal dan gepeng, namun hal itu sulit dikendalikan, tapi pihaknya selalu kerahkan tim untuk patroli.

“Jadi setiap hari itu kami patroli menjangkau semua wilayah, kita keliling setiap harinya dua kali sift untuk patroli disetiap ruas jalan,” ungkap Utta

lanjut utta, Selain rutin melakukan patroli, juga menerima laporan dan aduan dari masyarakat jika menemukan anjal dan gepeng, untuk segera ditindaklanjuti.

“Kita menerima informasi terkait dengan siapapun masyarakat yang melihat anjal dan gepeng kita akan turun langsung untuk menyelesaikan. Hanya memang, lebih banyak anjal dan gepeng dibanding anggota kita dilapangan, jadi upaya kita adalah meminimalisasi,” jelasnya.

Meski diakui Utta, pihaknya masih kekurangan personil, namun pihaknya tetap intens menyasar para anjal dan gepeng yang seringkali meresahkan masyarakat. Bahkan, pihaknya berencana akan mencari relawan yang bisa diajak kerjasama untuk ikut membantu pemerintah mengatasi anjal dan gepeng.

Pasalnya, pihaknya melihat anjal dan gepeng sudah banyak tersebar disejumlah titik, bukan hanya di jalan protokol tapi beberapa ruas jalan lainnya.

“Ini tetap menjadi perhatian kita, karena ini titiknya tambah banyak saya lihat, jadi kita akan intensifkan itu sehingga bisa segera kita selesaikan,” tuturnya.

Sementara, Kepala Seksi Anjal dan Gepeng, Kamil mengatakan bahwa pihaknya saat ini rutin melakukan patroli untuk menjaring anjal dan gepeng yang masih berkeliaran di Kota Makassar.

Tercatat, sejak Januari hingga 10 Agustus jumlah anjal dan gepeng yang terjaring oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) PMKS sebanyak 235 orang. Diantaranya, 163 anak jalanan, dan 72 gepeng.

“Kita rutin melakukan patroli. Hanya saja, kita tidak punya fasilitas pembinaan dan rehabilitasi sementara ini di rujuk ke lembaga provinsi,” tuturnya.

Sekedar informasi, berdasarkan data di Dinas Sosial Kota Makassar, di tahun 2017 TRC telah menjaring 1049 orang PMKS. Angka itu didominasi oleh anak jalanan sekitar 332 orang, disusul gepeng sebanyak 247 orang, orang yang kedapatan menggunakan obat-obatan/lem sebanyak 161 orang. Disusul pengamen sekitar 147 orang, psikotik 120 orang, wanita tuna susila (WTS) sebanyak 33 orang, dan waria sekitar 9 orang.

Jumlah yang terjaring untuk tahun 2017 bahkan berada di bulan Juni sekitar 158 orang. Angka ini terus mengalami penurunan, yaitu pada bulan Juli turun menjadi 85 orang. Namun dua bulan berikutnya naik menjadi 99 orang di bulan Agustus dan 111 orang di bulan September.

Tetapi pada bulan Oktober hingga Desember angka itu mengalami penurunan, yaitu dari 68 orang di bulan Oktober, 64 orang di bulan November dan 13 di bulan Desember(*)

Editor : Wen

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here