Pasangkayu | JurnalCelebes.co — Camat Sarudu, Kabupaten Pasangkayu, Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyesalkan cara bendahara Desa Doda, dikarenakan bekerja tanpa ada koordinasi, dan laporan belanja Dana Desa (DD) yang juga belum diketahui apa saja yang dikerjakan.
Camat Sarudu, sekaligus sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Desa Doda, Hasan sampaikan, bahwa dirinya merasa tidak dihargai oleh bendahara, sebab adanya pengadaan barang, seperti beli meja untuk kebutuhan kantor tidak pernah diperlihatkan laporan belanjanya.
“Laporan belanja apapun itu, tidak di perlihatkan kepada saya, baik itu nota pembelian,” terangnya, didepan awak media, Rabu (7/8).
Hasan juga sampaikan, selama menjabat Plt Desa Doda, sudah sering kali mengingatkan bendahara, agar penggunaan DD transfaran dan meminta hasil kegiatannya, namun sampai saat ini belum pernah ada laporan tentang belanja kegiatan, bahkan tidak dapat dihubungi melalui via telepon.
Bendahara belum pernah menyerahkan hasil kegiatannya, apapun nama (kegiatan-red) itu yang menggunakan DD tidak ada laporannya masuk, bahkan saya coba menghubungi melalui telepon selulernya tapi tidak dapat tersambung.
“Terakhir saya dengar dia (bendahara) sedang sakit dan berada di luar Kabupaten, itupun tidak ada informasi kepada saya selaku pejabat Desa Doda,”ungkapnya.
Hasan juga mengakui, bahwa Rancangan Anggaran Belanja (RAB) dirinya tidak pernah melihatnya dari semua kegiatan fisik dan program lainnya.
“Tentu ini sangatlah janggal, sebagai Kepala wilayah di Kecamatan Sarudu tentu menjadi pengawas dari ke lima Desa seperti (Desa-red) Sarudu, Patika, Kumasari, Bulumario dan juga Doda,”terangnya.
Sampai berita ini diturunkan, bendahara Desa Doda belum bisa di konfirmasi terkait kegiatannya yang menggunakan DD. Saat ingin ditemui, salah seorang pemuda yang sedang berada di kediaman bendahara Desa Doda mengaku, bahwa dia lagi dan sedang berada di Kabupaten Majene untuk berobat. (Roy Mustari)