Gorontalo Utara | Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 27 Oktober 2021 di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Kiat Cegah Kecanduan Digital pada Anak”.
Program kali ini menghadirkan 793 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Fact Checker Liputan6.com, Adyaksa Vidi Wirawan; kreator konten Sulawesi, Azmir Arif Araflan; penulis, Darmawati Majid; dan pengusaha, Marwah Yamin. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Unik Oke. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Beralih ke sesi pemaparan, pemateri pertama adalah Adyaksa Vidi Wirawan yang membawakan tema “Mesin Pencarian dan Tips Internet Sehat”. Google menjadi mesin pencari paling populer di antara peselancar maya. Selain itu, ada Bing, Yahoo, Yandex, dan Baidu. “Tips aman berinternet, yaitu hati-hati, validasi tautan mencurigakan, jangan pasang aplikasi sembarangan, perbarui perangkat lunak, waspadai peniru identitas, pegang kendali atas data di akun Google, pastikan jaringan internet aman, gunakan kata sandi kuat, verifikasi dua langkah, dan cek Google Safety Center,” katanya.
Berikutnya, Azmir Arif Araflan menyampaikan materi berjudul “Berpikir Bijak Sebelum Mengunduh di Internet”. Sebelum mengunduh, perhatikan situs/aplikasinya apakah terpercaya, pastikan sesuai yang dicari, unduh konten positif, tidak mudah mengklik tautan yang dibagikan, jangan mudah memberikan data, jangan gunakan surel utama, aktifkan antivirus. Mengunduh sembarangan bisa berakibat penyadapan, diberondong notifikasi iklan berkonten negatif, data media digital dibobol, koneksi jaringan terganggu, penilaian sosial yang salah. “Kejahatan siber bisa terjadi lewat pintu masuk manapun, aplikasi, atau konten yang dilihat. Jadi, mari bijak dan hati-hati dalam mengakses dan mengunduh di internet,” ajak Azmir.
Pemateri ketiga, Darmawati Majid, membawakan tema tentang “Budaya Digital yang Produktif”. Pandemi telah menciptakan learning loss dan literacy loss pada anak karena lebih banyak waktu di depan layar, aktivitas fisik dan interaksi sosial kurang, serta stres meningkat. “Cara sederhana mengatasinya adalah membaca bersama anak. Selektif ketika berinternet, karena semua ada di ujung jari, termasuk informasi yang salah dan menyesatkan,” tukas Darmawati.
Adapun sebagai pemateri terakhir, Marwah Yamin menyampaikan tema mengenai “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Mengajarkan anak berinternet sehat bisa dilakukan dengan cara menemani anak saat mengakses internet, ajarkan tetap berperilaku baik di dunia maya, serta manfaatkan fitur perlindungan teknologi. “Cara ampuh mengatasi anak kecanduan internet adalah dengan menjadi contoh yang baik, batasi penggunaan gawai, perbanyak aktivitas di luar, tegas, dan minta pertolongan medis,” pungkasnya.
Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
“Kemudahan dalam mencari dan mengolah data membuat banyak peserta didik menggunakan mesin pencari dan itu menghilangkan budaya membaca buku. Bagaimana seharusnya merespons kemajuan teknologi?” tanya salah seorang peserta kepada Adyaksa Vidi Wirawan.
“Teknologi seharusnya digunakan untuk hal baik. Mesin pencari seperti Google hanya membantu. Dari Google, kita bisa memadukannya sebagai bahan tulisan, tidak sekadar asal comot untuk diberikan ke guru atau dosen. Jika kita mengerjakan tugas dengan menyalin dari Google, itu namanya plagiat. Terkait budaya membaca, itu peran keluarga dan sekolah dalam menggiatkan kebiasaan, apalagi ada ebook juga sekarang,” jawab Adyaksa Vidi Wirawan.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.
Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi:
Humas Literasi Digital Sulawesi
Email : humas.sKsulawesi@gmail.com
Website : https://event.literasidigital.id
Instagram : @siberkreasisulawesi
Twitter : @SiberkreasiSul
Facebook : Siber Kreasi Sulawesi