BI Kembali Menggelar Ekonomi Syariah 2020

64

MAKASSAR | Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan mendorong Sulsel sebagai pengembangan industri halal atau syariah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang merupakan pertumbuhan ekonomi baru.

Beberapa upaya yang dilakukan BI guna mendorong terwujudnya ekonomi syariah di Sulsel, salah satunya kampanye ekonomi syariah melalui agenda tahunan Pekan Ekonomi Syariah (PESyar).

Hari ini, Kamis (13/8/2020) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan kembali menggelar Pekan Ekonomi Syariah (PESyar) 2020.

Hajatan ini merupakan salah satu event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Sulawesi Selatan.

“Event pekan ekonomi syariah merupakan event tahunan yang digelar oleh Bank Indonesia, untuk tahun ini seluruh kegiatan dilakukan secara virtual,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso.

“Kegiatan ini menghadirkan forum pertemuan virtual antara pihak otoritas dengan berbagai penggiat ekonomi dan keuangan syariah, melalui seminar dan talkshow,” sambungnya.

Wagub Andi Sudirman Sulaiman turut hadir dalam pembukaan pekan ekonomi syariah melalui virtual dari Kantor Gubernur Sulsel.

Ia merasakan suasana agak berbeda dari tahun sebelumnya yang dilakukan secara virtual tapi tidak mengurangi semangat dalam melaksanakan kegiatan ini.

“Kami berterima kasih kepada BI yang terus mendorong dan mengsupport kegiatan ekonomi syariah di Sulsel,” jelas Andi Sudirman Sulaiman

Dampak ekonomi secara luas akibat pandemi memang mengalami pergeseran baik itu di tataran Pemerintahan.

Kami berharap dukungan perbankan, lembaga finansial, dan sebagainya untuk saling bergotong royong, bersatu padu, maju kedepan, saling bahu membahu, dan saling membantu.

“Harapannya kita bisa melewati keadaan ini bahkan lebih baik dari kondisi sebelum pandemi ini,” jelasnya.

Berbicara mengenai ekonomi syariah, tentu kita perlu berfikir bahwa market di Indonesia yang terbesar termasuk di Sulsel.

“Masyarakat Indonesia mayoritas muslim sehingga secara hitungan ekonomi, tentu kita harus mencocokkan produk yang kita lahirkan tentang ekonomi syariah dan terget market pasar,” tuturnya

Baginya ketika itu sudah cocok, akan menjadi resep yang tepat, sehingga hasilnya bisa signifikan.

Euforia masyarakat untuk mengembangkan ekonomi syariah saat ini perlu diseimbangkan dengan market syariah

“Tentu kita sebagai penyedia jasa perbankan, jasa produk UMKM, barang dan jasa, tentu kita harus melakukan itu, kita melihat Negara lain bisa menjadikan dapur halal dunia, kenapa indonesia tidak bisa melakukan itu,” imbuhnya

Secara gotong royong ekonomi syariah akan saling berkeadilan kepada masyarakat umumnya.

“Pendekatan ekonomi syariah yang positif dapat saling membangun akan membuat kedepan kita menjadi Negara dengan ekonomi yang kuat yang ditopang oleh ekonomi syariah yang kuat,” tutupnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here