Kedatangan Para Lembaga Adat Passereanta Tallo Disambut Ketua DPRD Makassar

111

Makassar | Para Lembaga Adat Passereanta Kerajaan Islam kembar Gowa Tallo diterima Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo. Mereka adalah para Gallarrang Tujua dan Tumbu Appaka Kerajaan Tallo.

Kedatangan para Lembaga Adat Passereanta Kerajaan Tallo ini, disambut dengan penuh rasa kekeluargaan oleh Rudianto Lallo di Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Makassar, Jl Letjen Hertasning, Kota Makassar, Rabu (14/9/2022).

RL, akronim dari Rudianto Lallo, yang merupakan putra asli Makassar (Lakkang) ini, menerima para Gallarang dan Tumbu Appaka di ruang tamu Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Makassar.

Ketua DPRD Kota Makassar ini, banyak mengisahkan sejarah tentang Kerajaan Tallo dan sejarah masuknya Islam di kerajaan ini, hingga penyebaran Islam diterima kerajaan yang ada di Sulsel.

“Hari ini kita bersyukur dapat hadir bersama para Gallarang dan Tumbu Appaka Kerajaan Tallo. Ini satu kebahagian buat saya, sebagai putra Makassar,” katanya.

Rudianto Lallo yang juga putra asli Lakkang ini, di hadapan para pengurus Lembaga Adat Passereanta Firma Sombali Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo banyak mengisahkan tentang kehebatan para raja-raja Tallo di masanya hingga pada akhirnya para keturunan Raja Tallo banyak meninggalkan kerajaannya akibat dari perjanjian Bongaya. Dimana saat itu Kerajaan Gowa takluk di tangan penjajah Belanda.

“Untuk mengenang kehebatan Raja Tallo, Bapak Ibu para Gallarang dan Tumbu Appaka, maka nama ruang ini saya beri nama Karaeng Matoayya,” kata Rudianto Lallo.

Ketua DPRD Kota Makassar ini, pun berharap nama-nama jalan di Makassar juga diberikan nama para Raja Tallo yang termasyur di zamannya.

“Makassar ini kampung halaman kita, jangan lah kita seperti tamu. Tapi jadikanlah Makassar tempat kita membangun dan menjaga budaya kita sendiri. Jalan di Makassar ini, sebaiknya diberikan nama-nama para raja Tallo, supaya apa? Supaya anak-anak kita kelak masih ingat sejarah besar Kerajaan Tallo,” tutur kader Nasdem ini.

“Terus terang saya merasa sedih. Baru-baru ini

“ini saya mengunjungi Balla Lompoa Barrombong. Saya berkunjung sekaligus berziarah ke pekuburan para kesatria dan para punggawa pengawal Raja I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Muhammad Bakir Sultan Hasanuddin Raja Gowa XVI,” tambahnya.

Tidak hanya itu, putra Lakkang ini, juga merasa miris. Hingga saat ini Kerajaan Tallo tidak memiliki Balla Lompoa.

“Ada Balla Lompoa Barombong. Kerajaan Tallo hingga saat ini belum memiliki Balla Lompoa. Ini juga yang membuat saya miris. Saya berharap kepada para Gallarang dan Tumbu Appaka, untuk berupaya agar Kerajaan Islam terbesar ini, bisa memiliki Balla Lompoa,” katanya.

Mendengar apa yang disampaikan Ketua DPRD Makassar ini, Pelaksana Tugas Raja Tallo 39, Andi Iskandar Esa Daeng Pasore Karaeng Bonto Majanang, yang juga Ketua Lembaga Adat Pasereanta Firman Sombali Kerjaan Islam Kembar Gowa Tallo merasa bersyukur atas perhatian putra Lakkang ini.

Ia pun berharap Kerajaan Tallo ke depan memiliki Istana Balla Lompoa.

“Kami memiliki lahan tanah milik Kerajaan Tallo di Campagayah. Saat ini lahan itu ditempati oleh para penggarap, itu sudah kami sepakati dengan para pejaga lahan akan dibangun Balla Lompoa,” ungkap Andi Iskandar.

Mendengar hal itu, Rudianto Lallo mengatakan, dirinya akan memanggil Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar.

“Nanti saya pangil Kadis Kebudayaan untuk membicarakan rencana pembangunan Balla Lompoa,” kata Rudianto Lallo.

“Saya akan bicarakan dengan Pak Wali kota Makassar, kebetulan Pak Wali punya perhatian besar terhadap kebudayaan Makassar, itu dibuktikan melalui even tahunan Makassar F8,” tambah Rudianto.

Apa yang disampaikan Ketua DPRD Kota Makassar ini, mendapat sambutan. Rasa haru pun dirasakan para Gallarang dan Tumbuh Appaka Kerajaan Islam kembar Gowa Tallo. ()

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here